JAKARTA - Keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) untuk menghapus status
Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) mendapat sambutan baik
dari berbagai pihak. Untuk merayakan hal tersebut Indonesia Corruption
Watch (ICW) bersama Koalisi Pendidikan serta sejumlah guru dan orangtua
murid memotong tumpeng.
Perwakilan ICW Febri Hendry mengungkap,
kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai bentuk kegembiraan atas
perjuangan mereka menghapus ketidakadilan di bidang pendidikan yang
tercermin dalam status RSBI. "Tumpengan ini sebagai ekspresi kegembiraan
atas terkabulnya permohonan judicial review oleh MK, yakni penghapusan
status RSBI," ujar Febri di Kantor ICW, Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu
(9/1/2013).
Perwakilan Sekolah Tanpa Batas (STB) Bambang Wisudo
mengimbuh, keputusan MK menghapus status RSBI menjadi peringatan keras
bagi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan pengambilan
kebijakan nasional di bidang pendidikan.
RSBI dalam Putusan MK
Jalur Mandiri di Undip
SEMARANG, KOMPAS.com - Universitas Diponegoro
Semarang menyatakan masyarakat tidak perlu khawatir lagi penerimaan
mahasiswa jalur mandiri akan memakan biaya besar dibandingkan dengan
jalur masuk lainnya.
"Tidak perlu khawatir, tahun depan semua
program studi sarjana diterapkan sistem uang kuliah tunggal, dan untuk
seluruh jalur penerimaan mahasiswa baru," kata Rektor Undip Prof
Sudharto P Hadi di Semarang, Jumat (28/12/2012).
Hal itu
diungkapkannya di sela diskusi "Refleksi Akhir Tahun 2012, Potret dan
Prospek 2013" yang diprakarsai Undip, seraya mengungkapkan biaya kuliah
mahasiswa untuk seluruh jalur penerimaan ditetapkan sama rata, termasuk
penerimaan jalur mandiri.
Menurut Sudharto, Undip pada tahun
ajaran mendatang akan menjaring mahasiswa melalui tiga jalur, yakni
jalur undangan sebesar 50 persen, Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi
Negeri (SBMPTN) sebesar 30 persen, sementara sisanya dijaring lewat
jalur mandiri.
Meski demikian, kata dia, tidak ada pembedaan biaya
untuk masing-masing jalur, sebab berbagai komponen pembiayaan, seperti
sumbangan pembinaan pendidikan (SPP), sumbangan pengembangan institusi
(SPI) akan dilebur dan dibagi merata tiap semester.
"Dengan
penerapan sistem uang kuliah tunggal, biaya kuliah setiap semester
ditetapkan sama. Namun, tetap disesuaikan dengan fakultas atau program
studi karena kebutuhannya berbeda," kata Rektor yang juga dikenal
sebagai pakar ilmu lingkungan itu.
Ia mengatakan penerapan sistem
uang kuliah tunggal itu disertai penambahan subsidi pemerintah untuk
meringankan beban biaya yang harus dibayar mahasiswa sehingga tidak
perlu khawatir biaya kuliah akan membengkak.
Sebagai contoh
Fakultas Kedokteran, kata dia, jika dihitung kebutuhan setidaknya
mahasiswa harus mengeluarkan biaya kuliah rata-rata Rp 50 juta/semester,
tetapi karena disubsidi oleh pemerintah mahasiswa hanya membayar
sekitar Rp 19 juta/semester.
Penerapan sistem uang kuliah tunggal,
diakuinya memang akan mengganggu arus kas (cash flow) pada awal-awal
semester karena biasanya sebagian besar dana untuk kebutuhan perkuliahan
sudah terkumpul, sementara dengan tarif tunggal baru terkumpul mula
semester pertengahan.
"Tetapi, bagi Undip tidak menjadi masalah.
Kami akan menyiasati kebutuhan pendanaan itu dengan mengoptimalkan
riset, kerja sama internasional, dan pascasarjana yang tak terkena
kebijakan tarif tunggal. Kami dukung sistem ini (tarif tunggal, red.).
Apalagi sudah jadi kesepakatan," kata Sudharto.
Tertawa dan Efeknya
Berapa kali Anda tersenyum dalam sehari? Saat bertemu orang atau rekan kerja, apakah Anda termasuk tipe murah senyum? Wajah Anda punya 44 otot yang memungkinkan Anda menunjukkan lebih dari 5.000 tipe ekspresi berbeda, sebagian besar di antaranya adalah senyuman.
Berikut tujuh alasan mengapa senyum baik untuk Anda, tak hanya faktor kesehatan tapi juga kehidupan sosial Anda.
Prestasi di Olimpiade Fisika Tahun 2012
JAKARTA, KOMPAS.com - Penutupan Olimpiade Fisika
Dunia atau World Physics Olympiad (WoPhO) 2012 yang berakhir pada hari
Rabu (2/1/2013) meninggalkan pertanyaan tentang prestasi Indonesia yang
kian redup di kancah olimpiade sains dan matematika tingkat dunia.
Dalam
ajang ini, Indonesia hanya meraih satu medali perunggu. Hasil ini
dipertanyakan karena sebelumnya Indonesia selalu menjadi salah satu
negara yang rajin menggondol berbagai medali dari ajang serupa.
Pendiri
Surya Institute, Yohannes Surya, mengatakan bahwa melorotnya prestasi
Indonesia dalam pertandingan sains dan matematika tingkat dunia ini
disebabkan kurangnya persiapan dari para peserta. Hal ini menjadi faktor
utama gagalnya anak-anak Indonesia menyabet medali yang mampu
mengharumkan nama bangsa.
"Pertama, masalah training.
Anak-anak ini tidak diberikan persiapan khusus lagi untuk olimpiade,"
kata Yohannes saat dijumpai usai Closing Ceremony World Physics Olympiad
2012 di Aryaduta Hotel, Tangerang, Rabu (2/1/2013).
Tidak hanya
itu, ia juga mengungkapkan bahwa bibit-bibit untuk olimpiade juga tidak
terlihat lagi sejak tahun 2011 karena tim TOFI sudah tidak pernah
diminta lagi oleh pemerintah untuk melatih para calon peserta olimpiade.
Peringkat Indonesia juga terus melorot untuk prestasi di bidang sains
dan matematika.
"2010, Indonesia masih peringkat dua dunia.
Sekarang drop jadi peringkat ke-34. Kami akan coba jalin hubungan lagi
dengan diknas nanti," jelas Yohannes.
"Pelatihan dan persiapan
ini harus sekali. Karena soal untuk olimpiade ini tidak sama seperti
soal mereka di sekolah. Ini soal sudah setara dengan S3, kalau tidak
percaya bisa dicoba saja," imbuhnya.
Kendati demikian, ia tetap
berbangga pada tiga kontestan yang berhasil mengharumkan nama bangsa.
Satu medali perunggu berhasil diraih oleh Himawan Winarto. Sementara dua
kontestan lainnya yaitu Oki Gunawan dan Yudistira Virgus yang merupakan
alumni TOFI berhasil memenangkan kategori kompetisi pembuatan soal.
"Membuat soal itu sangat susah. Yudistira dan Oki ini alumni TOFI. Keduanya bisa jadi contoh bagaimana dulu training yang dijalani hingga jadi seperti sekarang," tandasnya.
Sumber