JAKARTA, KOMPAS.com — Perombakan
kurikulum menimbulkan perubahan besar-besaran terhadap kurikulum tingkat
sekolah dasar (SD). Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) bakal dihapus dan materinya akan
diintegrasikan dengan mata pelajaran pokok, seperti Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan (PPKn), Bahasa Indonesia, dan Matematika.
Penghapusan
mata pelajaran IPA mendapat tentangan keras dari pendiri Surya
Institute, Yohanes Surya. Menurut Yohanes Surya, IPA harus sudah
diajarkan sejak SD sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri.
“IPA
itu harus diajarkan sejak SD dan dipisahkan sebagai mata pelajaran,
jangan digabung dengan Bahasa Indonesia. Kala digabung, indikatornya
juga jadi indikator bahasa kan? Misalnya, belajar listrik. Karena
indikatornya bahasa kan maka jadinya membikin puisi listrik. Enggak nyambung,” tuturnya kepada Kompas.com, Rabu (28/11/2012).
Yohanes
Surya menyesal karena penghapusan mata pelajaran IPA justru dilakukan
di tengah upaya memopulerkan sains kepada para siswa di seantero
Indonesia. Rencana pemerintah ini dinilai hanya akan membuat pendidikan
Indonesia makin terpuruk.
“Kita lihat masalah utamanya adalah IPA
diintegrasikan sama Bahasa Indonesia, lalu ketika diintegrasikan, ada
sekitar 60-70 persen materi IPA yang dipangkas. Ini yang bahaya.
Sekarang kita mau gencar-gencarnya promosi sains, pemerintah malah
memangkas sains. Sistem pendidikan kita sekarang berada di paling bawah,
lalu IPA dipotong 70 persen, makin kacau kan. Bayangkan, Indonesia akan
jadi apa kalau 70 persen materi IPA akan dipangkas. Kita mau jadi apa?”
ungkapnya.
Walau demikian, Yohanes Surya tak menampik bahwa
memang memang ada masalah dalam penyampaian IPA dari guru siswa sehingga
mata pelajaran ini dianggap memberatkan anak-anak usia SD. IPA dianggap
sebagai momok bagi anak-anak karena tidak diajarkan dengan menarik.
Menurut
Yohanes Surya, jika IPA diajarkan dengan asyik dan menyenangkan, IPA
tentu tidak akan menjadi beban bagi anak-anak. Oleh karena itu, solusi
yang ditemukan bukanlah penghapusan mata pelajaran ini.
“Saya
menentang habis-habisan pengintegrasian ini. Saya akan terus menentang
sampai pemerintah bosan juga mendengarnya,” katanya.
“Kan sayang kalau Indonesia terjadi pembodohan secara nasional,” tandasnya kemudian.
Wacana IPA akan Dihapus
00.02 |
Label:
e-XPERT News
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar